Berwirausaha merupakan suatu pekerjaan yang kini marak untuk dijalani. Karena dengan berwirausaha tidak akan ada batasan waktu dan tidak dibatasi waktu. Anda bisa mengatur sendiri Wirausaha yang Anda jalani. Namun, Anda juga harus punya komitmen yang kuat, agar wirausaha Anda lebih maju.
Komitmen Yang KuatYang pertama kali Anda harus punya ialah sebuah komitmen yang kuat untuk membangun wirausaha. Dengan komitmen yang kuat Anda pasti tidak akan mundur ditengah jalan. Karena sebuah wirausaha dibangun dengan waktu yang cukup lama untuk dikenal. Namun itu juga tergantung dari segala aspek. Pengetahuan khusus Memiliki pengetahuan khusus yang terkait dengan bisnis yang akan jalankan adalah penting untuk diketahui. Dengan mengetahui seluk-beluk produk atau jenis market tertentu, Anda akan terjauh dari kegagalan dari usaha yang Anda jalankan. Akan tetapi, jika kurang pengetahuan dari bisnis yang akan Anda jalankan, Anda akan membuat keputusan yang kurang baik, dan terus berusaha belajar dari kesalahan, karena bukanlah hal yang mudah bagi seorang pengusaha.
Tips Sukses Keuletan Dan Kepintaran Kemampuan selanjutnya untuk menjadi seorang pengusaha sukses harus memiliki kepintaran dan keulatan dalam menjalankan bisnis atau produksi. Karena dengan itu, Anda bisa melihat prospek dan kejelian dalam memasarkan atau menjalankan wirausaha Anda.
Kepercayaan Diri Percaya diri dalam menjalankan wirausaha tentu harus dimiliki seorang pengusaha, karena dengan kepercayaan dirinya, dia akan yakin dengan bisnis atau wirausaha yang akan dijalankan bisa sukses.
Kreatifitas dan Ide Ide dan kreatifitas adalah hal penting dalam menjalankan bisnis. Kreatifitas dan ide juga akan menentukan sebuah kesuksesan dan keberhasilan seorang pengusaha dalam menjalankan wirausahanya. Mempunyai Motivasi Yang TepatDengan mempunyai Motivasi, seorang Wirausahawan akan menjadi terdorong untuk menjadikan usahanya sukses. Motivasi bisa apa saja, tapi harus yang tepat dan baik, misalnya ingin membeli sebuah Mobil yang di mimpikan, atau apapun impian Anda. Pintar Melihat PeluangKunci sebuah kesuksesan juga dengan pintar melihat peluang usaha yang baik dan paling menguntungkan. Dan biasanya Orang yang gagal dalam ber-wirausaha adalah dengan mengikuti produk atau usaha disekitarnya tanpa menonjolkan sebuah kelebihan dan keistimewaan
Selasa, 21 Oktober 2014
Kewirausahaan
Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.[rujukan?] Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausahawan adalah seorang katalisator. Mereka adalah orang-orang yang melakukan tindakan sehingga suatu gagasan bisa terwujud menjadi suatu kenyataan. Mereka menggunakan kreativitasnya untuk senantiasa melakukan pengembangan yang bersinambungan. Wirausahawan didefinisikan oleh David E. Rye sebagai seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha dan pengembangan baru, memperluas dan memberdayakan suatu perusahaan/organisasi, untuk memproduksi produk baru atau menawarkan jasa baru kepada pelanggan baru dalam suatu pasar yang baru.
Karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi syarat-syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi.
Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland ada 9 yaitu:
Keinginan untuk berprestasi.
Keinginan untuk bertanggung jawab.
Preferensi kepada resiko-resiko menengah.
Persepsi kepada kemungkinan berhasil.
Rangsangan oleh umpan balik. Aktivitas energik.
Orientasi ke masa depan.
Keterampilan dalam pengorganisasian.
Sikap terhadap uang.
Sedangkan, karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi yaitu: Kemampuan inovatif. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity). Keinginan untuk berprestasi. Kemampuan perencanaan realistis. Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan. Obyektivitas. Tanggung jawab pribadi. Kemampuan beradaptasi. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland,yaitu Kebutuhan untuk berprestasi (nAch) n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut. Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil) Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Biasanya sumber-sumber gagasan peluang usaha baru bisa muncul ketika: Kebutuhan akan sumber penemuan. Hobi atau kesenangan pribadi. Mengamati kecenderungan-kecenderungan. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada. Kegunaan lain dari barang-barang biasa. Pemanfaat produk dari perusahaan Biaya tetap merupakan biaya yang harus ditanggung oleh pihak perusahaan walaupun jumlah permintaan produksi menurun. Biaya variabel adalah biaya yang apabila permintaan akan jumlah produksi berturun juga biaya variabelnya atau tidak tetap. Biaya total adalah biaya yang dikeluarkan untuk ongkos produksi. Baik itu biaya tetap maupun biaya variabel. Pendapatan total adalah pendapatan sebelum dikurangi dengan modal yang dikeluarkan untuk jumlah produksi yang dibuat.
Bentuk bentuk kepemilikan dalam usaha ada beberapa macam yaitu : a. Scole proprietorship adalah kepemilikan tunggal. Bentuk bisnis ini biasa ditemukan dimana-mana. Dengan adanya kepemilikan tunggal, sang pemilik bisa dengan leluasa mengatur roda bisnisnya tanpa diganggu oleh para pemegang saham. b. Partnership atau kemitraan. Tidak semua mampu bergerak sendiri, adakalanya membutuhkan bantuan dari rekan bisnisnya. Dengan adanya kemitraan ini maka keuntungan tidak bias dinikmati sendirian. Begitupun dengan arah bisnis dan ekspansi yang akan dilakukan. c. Corporation atau perusahaan yang banyak dimiliki oleh orang banyak asalkan mempunyai saham di perusahaan tersebut. d. Joint ventures and sindycatesatau kerjasama dan indikasi maksudnya adalah suatu kerja sama dua atau lebih perusahaan yang memproduksi satu produk yang sama. Langkah-langkah dalam menyeleksi sumber daya manusia yaitu dengan Wawancara Pekerjaan, Tes kemampuan, bakat, dan keterampilan, Tes Kepribadian,
Wirausahawan adalah seorang katalisator. Mereka adalah orang-orang yang melakukan tindakan sehingga suatu gagasan bisa terwujud menjadi suatu kenyataan. Mereka menggunakan kreativitasnya untuk senantiasa melakukan pengembangan yang bersinambungan. Wirausahawan didefinisikan oleh David E. Rye sebagai seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha dan pengembangan baru, memperluas dan memberdayakan suatu perusahaan/organisasi, untuk memproduksi produk baru atau menawarkan jasa baru kepada pelanggan baru dalam suatu pasar yang baru.
Karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi syarat-syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi.
Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland ada 9 yaitu:
Keinginan untuk berprestasi.
Keinginan untuk bertanggung jawab.
Preferensi kepada resiko-resiko menengah.
Persepsi kepada kemungkinan berhasil.
Rangsangan oleh umpan balik. Aktivitas energik.
Orientasi ke masa depan.
Keterampilan dalam pengorganisasian.
Sikap terhadap uang.
Sedangkan, karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi yaitu: Kemampuan inovatif. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity). Keinginan untuk berprestasi. Kemampuan perencanaan realistis. Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan. Obyektivitas. Tanggung jawab pribadi. Kemampuan beradaptasi. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland,yaitu Kebutuhan untuk berprestasi (nAch) n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut. Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil) Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Biasanya sumber-sumber gagasan peluang usaha baru bisa muncul ketika: Kebutuhan akan sumber penemuan. Hobi atau kesenangan pribadi. Mengamati kecenderungan-kecenderungan. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada. Kegunaan lain dari barang-barang biasa. Pemanfaat produk dari perusahaan Biaya tetap merupakan biaya yang harus ditanggung oleh pihak perusahaan walaupun jumlah permintaan produksi menurun. Biaya variabel adalah biaya yang apabila permintaan akan jumlah produksi berturun juga biaya variabelnya atau tidak tetap. Biaya total adalah biaya yang dikeluarkan untuk ongkos produksi. Baik itu biaya tetap maupun biaya variabel. Pendapatan total adalah pendapatan sebelum dikurangi dengan modal yang dikeluarkan untuk jumlah produksi yang dibuat.
Bentuk bentuk kepemilikan dalam usaha ada beberapa macam yaitu : a. Scole proprietorship adalah kepemilikan tunggal. Bentuk bisnis ini biasa ditemukan dimana-mana. Dengan adanya kepemilikan tunggal, sang pemilik bisa dengan leluasa mengatur roda bisnisnya tanpa diganggu oleh para pemegang saham. b. Partnership atau kemitraan. Tidak semua mampu bergerak sendiri, adakalanya membutuhkan bantuan dari rekan bisnisnya. Dengan adanya kemitraan ini maka keuntungan tidak bias dinikmati sendirian. Begitupun dengan arah bisnis dan ekspansi yang akan dilakukan. c. Corporation atau perusahaan yang banyak dimiliki oleh orang banyak asalkan mempunyai saham di perusahaan tersebut. d. Joint ventures and sindycatesatau kerjasama dan indikasi maksudnya adalah suatu kerja sama dua atau lebih perusahaan yang memproduksi satu produk yang sama. Langkah-langkah dalam menyeleksi sumber daya manusia yaitu dengan Wawancara Pekerjaan, Tes kemampuan, bakat, dan keterampilan, Tes Kepribadian,
Jumat, 11 Juli 2014
KESADARAN LINGKUNGAN
Sumber
daya alam di Indonesia dari waktu ke waktu mengalami penurunan, bahkan ada yang
mengalami kerusakan akibat pemanfaatan
sumber daya yang tidak terkendali, seperti terjadinya kebakaran hutan,
banjir, dan kekeringan pada saat kemarau panjang. Kondisi seperti ini membawa
dampak pada sektor pertanian sehingga sektor ini tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan pangan. Dampak lanjutannya
adalah harus mengimpor berbagai kebutuhan pangan dari negara lain. Keadaan seperti ini perlu disadari oleh
masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang mempelajari geografi semenjak SD
sampai Perguruan Tinggi.
Namun
dengan sernakin majunya peradaban rnanusia, lebih-lebih setelah lahirnya
revolusi industri di Inggris, maka mulailah masalah lingkungan dirasakan dan
dibicarakan. Dasawarsa tahun 1970-an merupakan awal permasalahan lingkungan
secara global yang ditandai dengan dilangsungkannya Konferensi Stockholm tahun
1972 yang membicarakan masalah lingkungan (UN
Conference on the Human Environment, UNCHE). Konferensi yang
diselenggarakan PBB ini berlangsung dari tanggal 5 — 12 Juni 1972, dan dihadiri
oleh berbagai negara dan organisasi-organisasi internasional. Tanggal 5 Juni
akhirnya ditetapkan sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pada 1987 terbentuk
sebuuah komisaris dunia yang disebut dengan Komisi Dunia tentang Lingkungan
Hidup dan Pembangunan (World ComrrfilSion
on Environment ond Development) yang diketuai oleh Gra Harlem Brudfland
yang rnelaporkan tentang masalah-masalah pernbangunan dan lingkungan, yang lazim
disebut laporan Brundtland (Orundtland
Report) yang kemudian melahirkan konsep sustainable
development, yang kita sebut dengan pembangunan berkelanjutan. Konsep ini
diartikan sebagai pembangunan yang bertujuan memenuhi kebutuhan sekarang dengan
tidak mengurangi kemampuan generasi akan datang untuk memenuhi kebutuhannya.
Telah diakui bahwa teknologi mempunyai manfaat
yang banyak bagi kehidupan manusia. Namun, kenyataan ini harus di bayar
mahal dengan ancaman kesehatan yang di sebabkan oleh pencemaran. Tragedi
tentang kemajuan ilmu dan teknologi modern yang berasosiasi dengan kerusakan
dan gangguan terhadap lingkungan hidup di negara maju sudah bukanmerupakn
dongeng lagi, melainkan sudah merupakan kenyataan pedih yang terdokumentasikan. Maka dari itu, untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan maka dibutuhakan beberapa
strategi :
1. Pendidikan Formal
Pendidikan
formal pada tingkatan SD dan SL termasuk rencanauntuk jangka yang lebih panjang
dan memerlukan perencana yang lebih matang. Meskipun masih terbatas, dewasa
ini telah berjalan sebuah proyek percobaan untuk menilai bahan-bahan
ajaran mengenai lingkungan hidup pada kelas 4, 5 dan 6 yang dimasukkan ke dalam
berbagai pelajaran agar tidak menambah beban murid dan guru. Percobaan ini
sedang berlangsung pada 5 sekolah dan akan diperluas ke beberapa sekolah lain.
2. Pendidikan Non-Formal
Pendidikan
non-formal merupakan suatu media penyebaran pengetahuan yang baik dalam jangka
pendek mengingat tujuan dan sasarannya. Tujuan pendidikan non-formal adalah
memberikan pengetahuan umum mengenai ilmu lingkungan.
3. Melalui Penyuluhan
a. Buanglah
sampah pada tempat yang telah tersedia.
b. Usahakan
saluran air, parit, selalu bersih dari sampah atau bahan-bahan yang dapat
menutup aliran air, sehingga aliran air dapat lancar.
c. Tanami
pekarangan rumah dengan tanaman bunga, sayur, pohon buah-buahan atau
tanaman-tanaman yang ada manfaatnya untuk membantu membersihkan udara di
sekitar rumah. Dengan demikian akan menjaga kesehatan badan
4.Pendidikan Lingkungan
Pendidikan
yang dimaksud disini adalah suatu usaha dan kegiatan yang dilakukan secara
sadar untuk mengembangkan kepribadian serta kemampuan baik di luar maupun di
dalam sekolah yang berlangsung selama hidup manusia. Melalui pendidikan
lingkungan di harapkan timbulnya kesadaran masyarakat akan tanggung jawab
manusia terhadap lingkungan akan semakin meningkat.
Pendidikan lingkungan ini
bertujuan untuk menarik perhatian terhadap pemikiran baru tentang masalah
lingkungan hidup yang sedang kita hadapi, dan mencari alternatif pemecahannya
sehingga kita dapat menentukan tujuan dan arah bagi masa depan sehingga
lingkungan hidup itu bermanfaat
5.Aplikasi Dalam Masyarakat
Karena
penyampaian informasi serta pendidikan lingkungan di sekolah dan
instansi-instansi lainnya belum cukup unutuk meningkatkan kesadaran mayarakat
dalam pemeliharaan lingkungan tanpa di dukung dengan aplikasi atau sering juga
disebut sebagai contoh. Maksud dari aplikasi disini adalah penerapan
informasi-informasi ilmiah dalam perilaku setiap individu
Dengan demikian secara
tidak langsung masyarakat tergerak hatinya dan menyadari betapa pentingmya
menjaga lingkungan serta mencontoh segala tindakan-tindakan yang benar
berkaitan dengan pelestarian lingkungan.
Sumber
KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN
Kecendrungan
globalisasi dan regionalisasi membawa sekaligus tantangan dan peluang baru bagi
proses pembangunan di Indonesia. Dalam era seperti ini, kondisi persaingan
antar pelaku ekonomi (badan usaha dan/atau negara) akan semakin tajam. Dalam
kondisi persaingan yang sangat tajam ini, tiap pelaku ekonomi (tanpa kecuali)
dituntut menerapkan dan mengimplementasikan secara efisien dan efektif strategi
bersaing yang tepat (Kuncoro, 2004). Dalam konteksi inilah diperlukan ”strategi
berperang” modern untuk memenangkan persaingan dalam lingkungan hiperkompetitif
diperlukan tiga hal (D’Aveni, 1995), pertama, visi terhadap perubahan dan
gangguan. Kedua, kapabilitas, dengan mempertahankan dan mengembangkan kapasitas
yang fleksibel dan cepat merespon setiap perubahan. Ketiga, taktik yang mempengaruhi arah dan gerakan
pesaing.
Pada tahun 1980 istilah keberlanjutan
pembangunan atau sustainable development. Menjadi isu aktual pembangunan yang
penting di seluruh Negara di dunia ini setelah diperkenalkan dalam World
Conservation Strategy (Strategi Konservasi Dunia) yang diterbitkan oleh United
Nations Environment Programme (UNEP), International Union for Conservation of
Nature and Natural Resources (IUCN), dan World Wide Fund for Nature (WWF).
Pada 1982, UNEP menyelenggarakan sidang istimewa memperingati
10 tahun gerakan lingkungan dunia (1972-1982) di Nairobi, Kenya. Menghasilkan
terbentuknya Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (World Commission on
Environment and Development - WCED).
Pemenuhan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat adalah tujuan utama pembangunan. Kebutuhan dasar sebagian besar
penduduk di bumi ini seperti pangan, sandang, papan, pekerjaan perlu terpenuhi,
disamping mempunyai cita-cita akan kehidupan yang lebih baik.
Konsep keberlanjutan pembangunan
mengimplikasikan batas bukan absolut akan tetapi batas yang ditentukan oleh
teknologi dan organisasi masyarakat serta oleh kemampuan kehidupan bumi
menyerap dampak kegiatan manusia.
Keberlanjutan pembangunan adalah
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Prinsip-prinsip keberlanjutan
pembangunan adalah sebagai berikut:
1.Menjamin
pemerataan dan keadilan sosial
2.Menghargai
keanekaragaman (diversity)
3.Menggunakan
pendekatan integratif
4.Meminta
perspektif jangka panjang
Di dalam keberlanjutan
pembangunan terkandung dua gagasan penting, yaitu gagasan kebutuhan yaitu
kebutuhan esensial untuk memberlanjutkan kehidupan manusia serta gagasan
keterbatasan yang bersumber pada kondisi teknologi dan organisasi sosial
terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan kini dan hari depan.
Sehingga untuk memenuhi dua gagasan tersebut diperlukan syarat-syarat untuk keberlanjutan
pembangunan, sebagai berikut
1.Keberlanjutan
Ekologis
2.Keberlanjutan
Ekonomi
3.Keberlanjutan
Sosial dan Budaya
4.Keberlanjutan
Politik
5.Keberlanjutan
Pertahanan dan Keamanan
Keberlanjutan
pembangunan perlu mendapatkan perhatian agar supaya suatu daerah dapat
dikembangkan dengan tidak mengganggu ekosistem lingkungan yang ada. Masyarakat
setempat tidak terpinggirkan kepentingannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup
yang lebih baik.
Sumber:
Murdiyarso, D. 2003. Protokol Kyoto: Implikasinya bagi Negara
Berkembang. Penerbit Buku Kompas, Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)