Senin, 29 Oktober 2012

Makalah Ilmu Sosial Dasar Tentang Perilaku Sosial Anak Jalanan


Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Perilaku Sosial Anak Jalanan


Kelas  :  2-ID06
Tanggal Penyerahan Makalah : 22 Oktober 2012
Tanggal Upload Makalah  :  23 Oktober 2012

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
NPM
Nama Lengkap
Tanda tangan
34411046
Kurnianto Pratama


                       Program Sarjana Teknologi Industri


                          UNIVERSITAS GUNADARMA



Kata Pengantar


Pertama-tama saya sebagai penulis memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya kepada saya, karena berkat karunianya saya dapat menyelesaikan tugas Ilmu Sosial Dasar sesuai tepat pada waktunya. Shalawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga kita kelak diberi syafaat di hari kiamat nanti.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Khususnya saya ucapkan kepada  Bpk. Muhammad Burhan Amin selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, yang telah memberi tugas makalah ini sehingga sangat memberi saya pelajaran akan hal-hal yang baru buat saya dalam penyusunan sebuah makalah. Juga saya ucapkan kepada Orang tua dan teman-teman saya yang senantiasa mendukung dan memotivasi saya, serta memberi masukan-masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Makalah ini berjudul “Perilaku social anak jalanan” yakni makalah yang menerangkan bagaimana perilaku anak jalanan dikkehidupan masyarakat.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya memohon maaf bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan ataupun ada kata-kata yang tidak patut disampaikan. Dan saya sangat mengharapkan saran dan pendapat dari pembaca sekalian yang mungkin akan saya perbaiki pada tugas-tugas saya kemudian.




                                                                                                                        Bekasi, Oktober 2012


                                                                                                                                   Penulis


Iv

DAFTAR ISI

JUDUL ..............................................................................................................................   .i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………..…………....   ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...  iii
DAFTAR ISI……………..……………………………………..……………………….    v

BAB.1. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..……………
……….…..………………………………………….......    1
2. Tujuan…………………………………
….……………………………..................…..    2
3. Sasaran………………………………
…..….…………..………………………………   2

BAB.2. PERMASALAHAN
2. Analisis SWOT……………........
............……………………………………………....   3
2.A. Stre
ngth.....................................…………….…….………………………………….  3
2.B. Weakness....................................…………
………………......………………………  3
2.C. Opportunity……………………........................
...........……………....………………  4
2.D. Therats.......................................……………………
…………………………......….  4

BAB.3. PENUTUP
1. Kesimpulan…………………………………………..………
…….……………………  5
2. Rekomendasi………………………………………………………
……..………..........  5

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................           6





V


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Anak jalanan adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan. Tapi hingga kini belum ada pengertian anak jalanan yang dapat dijadikan acuan bagi semua pihak. Di tengah ketiadaan pengertian untuk anak jalanan, dapat ditemui adanya pengelompokan berdasar hubungan mereka dengan keluarga. Salah satunya adalah anak yang menghabiskan seluruh atau sebagian besar waktunya di jalanan dan tidak memiliki hubungan atau memutuskan hubungan dengan keluarganya. Aktivitas sekumpulan anak jalanan yang di Kota Semarang memiliki ciri berpakaian lusuh, hidup di jalan, usia remaja dan biasanya tidak mengenakan alas kaki alias nyokor saat ini terus merebak. Khususnya di pusat-pusat kota dan di jalanan, keberadaan mereka sangat mudah dijumpai.  Tapi sayangnya, tak sedikit di antara mereka yang perilakunya meresahkan warga. Warga Kampung Palgunadi, Kelurahan Bulu Lor, Semarang Utara misalnya, banyak warga yang mengaku resah akibat kampungnya menjadi tempat berkumpul anak jalanan. Selain nongkrong sampai larut malam, para ABG tersebut juga kerap menggelar pesta minuman keras (miras). “Kalau sudah kumpul banyak, apalagi sampai ada yang bawa miras dan minum di sekitar taman perempatan Palgunadi pasti suasana jadi ramai. Ini sudah mengganggu ketenangan warga yang ingin istirahat,” kata Winarto, warga Palgunadi saat acara reses Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi di Kantor Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Jumat (4/5).Selain kerap membuat keonaran dengan melakukan pemalakan sejumlah pelajar usai jam sekolah, mereka juga kerap adu fisik dengan kelompok lain. Khususnya saat digelar konser musik di tempat umum. Pihak kepolisian juga kerap menangani kasus kriminal jalanan yang melibatkan di antara mereka.

1
B.     Tujuan
Tujuan dari penyusunan tulisan ini adalah sebagai berikut :
l  Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
l  Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang permasalahan sosial khususnya    pengetahuan  terhadap intervensi komunitas dalam penanggulangan anak jalanan.
l  Menjelaskan fenomena perilaku sosial yang oleh anak jalanan..


C.     Sasaran
Adapun sasaran dari penulisan makalah ini adalah para remaja khususnya pelajar/mahsiswa untuk memberikan gambaran pentingnya tentang perilaku sosial anak jalanan.


2

Bab II
Analisis SWOT

A.   Strenght (Kekuatan)
·         Kekuatan dari dampak perilaku anak jalanan yaitu mengandung unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya alternatif. Dampak positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan meskipun cara yang dilakukan tampaknya menyimpang dari norma yang berlaku. Contoh Bakat bermusik yang bagus  dan bisa menghasilkan kerajinan tangan.
·         Krisis Ekonomi.
·         Kebiasaan. Kebiasaan mereka hidup dijalanan telah membuat mereka terbiasa dengan segala hal yang terjadi di jalanan.
·         Uang. Demi uang mereka bisa melakukan segala hal

B.   Weakness (Kelemahan)
·         Terpisah dari keluarga.
·         Mudah dipengaruhi orang lain
·         Tingkat pendidikan yang rendah merupakan salah satu faktor yang menjadi perilaku anak jalanan karena meraka cenderung malas menempuh pendidikan karena sudah merasa senang dan bebas akan dunia nya.
·         Keadaan ekonomi yang kurang mampu dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar anak serta penolakan orangtua.

3

C.    Opportunity (Keuntungan)
·         Memiliki kreativitas yang tinggi
·         Rasa belas kasihan dari orang lain membuat anak jalanan mendapat uang tanpa meminta orang lain
·         Mempunyai semangat hidup yang tinggi

D.   Threats (Tantangan)
·            Kurang pahamnya tentang ajaran agama, sehingga kebanyakan anak jalanan banyak yg berprilaku tidak baik
·            Kurang diterimanya oleh masyarakat karena kelakuan yang buruk pada anak jalanan
·            Masa depan anak jalanan suram


4

BAB III
KESIMPULAN & REKOMENDASI

1.  Kesimpulan
  • Perilaku anak jalanan menimbulkan pengaruh buruk bagi masyarakat
  • Peran orangtua sangat penting dalam mengatasi masalah perilaku yang menyimpang terhadap anak sehingga perlu melakukan pendekatan dengan melakukan komunikasi personal terhadap anak.
2. Rekomendasi
  • Masyarakat harus lebih peduli terhadap anak jalanan .
  • Diberi pelatihan agar anak-anak jalanan bisa menjadi pribadi yang lebih baik seperti pelatihan membuat kerajinan tangan, bermain musik dan pendidikan agama.
  • Memberikan pendidikan gratis bagi anak jalanan.

5

DAFTAR PUSTAKA

http;//sosbud.kompasiana.com/2010/03/23/anak-jalanan-dan-masalah-sosial-ahmad-sofian-pkpa/
http://www.kemsos.go.id/unduh/Sri_Tjahjorini_Sugiharto.pdf

Flowchart Ilmu Sosial Dasar BAB 6


Sabtu, 13 Oktober 2012

Makalah Ilmu Sosial Dasar "Dampak Tawuran Kelompok Pelajar Di Jakarta"



DAMPAK TAWURAN KELOMPOK PELAJAR DI JAKARTA





Oleh

Nama          :         Kurnianto Pratama
Kelas           :         2ID06
NPM           :         34411046



UNIVERSITAS GUNADARMA KAMPUS J
Jalan KH.Noer Ali Kalimalang
Bekasi 17145 Telp. (021)888601

Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Dampak Tawuran Kelompok Pelajar
Di Jakarta

Kelas  :  2-ID06

Tanggal Penyerahan Makalah : 8 Oktober 2012
Tanggal Upload Makalah  :  9 Oktober 2012




P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n


N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
34411046
Kurnianto Pratama




Program Sarjana Teknik Industri

UNIVERSITAS GUNADARMA
         i
Kata Pengantar

Pertama-tama saya sebagai penulis memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya kepada saya, karena berkat karunianya saya dapat menyelesaikan tugas Ilmu Sosial Dasar sesuai tepat pada waktunya. Shalawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga kita kelak diberi syafaat di hari kiamat nanti.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Khususnya saya ucapkan kepada  Bpk. Muhammad Burhan Amin selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, yang telah memberi tugas makalah ini sehingga sangat memberi saya pelajaran akan hal-hal yang baru buat saya dalam penyusunan sebuah makalah. Juga saya ucapkan kepada Orang tua dan teman-teman saya yang senantiasa mendukung dan memotivasi saya, serta memberi masukan-masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Makalah ini berjudul “Dampak tawuran kelompok pelajar di Jakarta” yakni makalah yang menerangkan bagaimana dampak tawuran kelompok pelajar di Jakarta yang belakangan ini sangat merugikan masyarakat maupun pelajar itu sendiri.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya memohon maaf bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan ataupun ada kata-kata yang tidak patut disampaikan. Dan saya sangat mengharapkan saran dan pendapat dari pembaca sekalian yang mungkin akan saya perbaiki pada tugas-tugas saya kemudian.



  Bekasi, Oktober 2012


                                                                                                               Penulis

i
Daftar Isi


Kata Pengantar…………………………………………………………………….…….i
Daftar Isi………………………………………………………………………….……..ii
Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang…………………………………………………………….……………..1
Tujuan……………………………………………………………………………………2
Sasaran…………………………………………………………………………………...2
Bab 2 Permasalahan
Kekuatan…………………………………………………………………………………3
Kelemahan…………………………………………………………………………..……3
Peluang……………………………………………………………………………………4
Tantangan…………………………………………………………………………………4
Bab 3 Kesimpulan & Rekomendasi
Kesimpulan…………………………………………………………………….………....5
Rekomendasi……………………………………………………………………….…….5
Referensi…………………………………………………………………………….…....6







ii
BAB 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang

Tawuran pelajar saat ini sudah menjadi momok bagi masyarakat. Prilaku tawuran pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera tapi sudah merenggut ratusan nyawa melayang sia-sia selama sepuluh tahun terakhir. Salah satu masalah yang dihadapi pendidikan adalah kurikulum yang dianggap terlalu berat dan membebani siswa. Kuatnya campur tangan pemerintah dalam dunia pendidikan ditengarai pada dominannya pemerintah dalam penyusunan kurikulum. Di samping itu, banyak pihak yang ingin memasukan “kepentingannya” dalam kurikulum pendidikan. Departemen Koperasi ingin ada pelajaran tentang koperasi, pengusaha industri ingin ada pelajaran teknis kerja, serikat buruh ingin ada pelajaran tentang buruh. Akhirnya kita lupa, bahwa apa yang dipelajari siswa “tidak bermanfaat”. Sudah sumpeg, metode pembelajarannya pun represif. Modus pembelajaran yang monolog oleh guru terasa benar miskin makna. Yang dimaksud cerdas oleh guru adalah besarnya daya ingat siswa terhadap segudang informasi, seperti halnyaketangkasancerdascermat
Pendidikan juga terlalu science minded. Ada siswa SMU yang setiap minggunya harus belajar matematika 10 jam dan fisika masing-masing 10 jam pelajaran. Seolah-olah matematika dan fisika merupakan satu-satunya jawaban dari persoalan hidup manusia. Jarang sekali ada sekolah yang mengembangkan pembelajaran sesuai potensi, minat, dan bakat siswa seperti olah raga atau musik, misalnya.
                Akibat kurikulum yang terlalu berat menjadikan sekolah sebagai “stressor baru” sebagai siswa. Disebut “baru” karena siswa sebenarnya sudah sangat tertekan akibat berbagai persoalan keluarga dan masyarakat (termasuk pengangguran dan kemiskinan). Akibatnya, siswa ke sekolah tidak enjoy tetapi malah stress. Siswa tidak menganggap sekolah sebagai aktivitas yang menyenangkan tetapi sebaliknya: membebani atau bahkan menakutkan. Akibatnya, siswa lebih senang keluyuran dan kongkow-kongkow di jalan-jalan daripada mengikuti pelajaran di sekolah. Siswa bukan hanya terbunuh secara fisik karena tawuran, tetapi juga terbunuh bakat dan potensinya. Banyak talenta siswa yang semestinya bisa dikembangkan dalam bidang olahraga, seni, bahasa, atau jurnalistik, hilang sia-sia akibat “mabuk” belajar fisika dan matematika.

                                                                                                                                                                                               
1
2. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah lmu Sosial Dasar
2. Sebagai bahan pelajaran saya, dan para pembaca sekalian mengetahui dampak tawuran
3. Memberikan kepada saya untuk mempelajari hal-hal baru dalam menyusun sebuah makalah.
4. Memberikan gambaran kepada pembaca dampak tawuran kelompok pelajar

3. Sasaran
Penulisan ini ditujukan kepada seluruh kalangan masyarakat. Mengenai kejadian yang terjadi dilingkungan sekitar, khususnya tentang tawuran antar pelajar, karena tawuran saat ini sering terjadi dan mulai meresahkan masyarakat.











                                                                                                                                                       2
BAB II  PERMASALAHAN
Analisis permasalahan Dampak tawuran kelompok pelajar di Jakarta dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek:
1. Kekuatan (Strength)
Ø  Merasa menjaga nama baik sekolah, agar tidak dilecehkan sekolah lain. Banyak pelajar yg mengikuti tawuran karena ingin dibilang sekolahnya bukan sekolah yg pengecut.
Ø  Permasalahan yang sudah mengakar, dalam artian ada sejarah yang mengakibatkan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan. Kadang permasalahan tawuran antar pelajar dipicu pula dengan adanya sejarah permusuhan yang sudah ada dari generasi sebelumnya dengan sekolah lain, beredarnya cerita-cerita yang menyesatkan, bahkan memunculkan mitos berlebihan membuat generasi berikutnya, terpicu melakukan hal yang sama
Ø  Ketersinggungan salah satu kawan oleh kelompok lain atau sekolah lain, yang di tanggapi
dengan rasa setiakawan yang berlebihan . Namun, rasa setia kawan yang berlebihan akan menyebabkan hal yang buruk, salah satunya adalah mengakibatkan tawuran antar pelajar. Mungkin dari kita pernah mendengar tawuran antar pelajar yang dipicu karena ketersingguhan seorang siswa yang tersenggol oleh pelajar sekolah lain saat berpapasan di terminal, atau masalah kompleks lainnya
Ø  Merasa hebat bila mengikuti tawuran. Biasanya banyak pelajar yang ikut tawuran karena ingin dibilang hebat oleh teman-temannya.

2.2 Kelemahan (Weakness)
Ø  Dianggap pengecut bila tidak ikut tawuran. Biasanya pelajar yang ikut tawuran hanya ingin dibilang tidak pengecut, agar dia akan dikucilkan atau diolok-olok oleh teman temannya.
Ø  Pemikiran pelajar yang masih labil dan emosional.
Ø  Tidak hanya pihak sekolah, polisi dan pemerintah juga kurang tegas dalam menanggapi tawuran. Pemerintah harus tegas mengatasi masalah tawuran ini tanpa pandang bulu. Siswa yang diketahui tawuran harus dipecat atau dikeluarkan dari sekolah dan mendekam di penjara beberapa hari atau bulan.
         3
 Itu semua dilakukan agar siswa yang terlibat tawuran merasa menyesal dan tidak mengulanginya lagi
Ø  Peranan keluarga yang kurang. Karena hal ini, si anak kurang pengawasan dan dia akan lebih memilih berkumpul dengan temannya yangkurang baik pergaulannya dan bisa saja kurangnya tanggung jawab orangtua ini mempengaruhi pola pikir anak sehingga melakukan perbuatan menyimpang.

2.3 Peluang (Opportunity)

Ø  Kurangnya perhatian keluarga. Seseorang anak akan merasa menyendiri, hilang kesemangatan belajarnya apabila orang tuanya itu tidak sepenuhnya memberikan pengarahan dan bimbingan kepada anak tersebut. Contohnya seperti orangtua yang lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan dengankewajibannya di rumah yaitu mendidik dan membimbing sepenuhnyaanaknya sehingga orang tua yang sibuk akan pekerjaan kantor misalnya,akan sering meninggalkan rumah
Ø  Kurangnya mendapat bimbingan mengenai tawuran, sehingga pelajar kurang memahami apa saja dampak tawuran.         
Ø  Rasa ingin menjadi yang terkuat diantara pelajar lainnya. Lalu mencari daerah atau wilayah kekuasaan dimana didaerah itu dijadikan daerah yang ditakuti oleh kelompok lain.                                                                                                                                                                                        
2.4 Tantangan/Hambatan (Threats)

Ø  Tawuran menjadi Tradisi turun temurun dari senior.
Ø  Kurang ketatnya pengawasan dari pihak sekolah. Harusnya di sekolah sering diadakan razia senjata tajam, dan sekolah juga wajib memberikan bimbingan mengenai tawuran.
Ø  Tidak hanya pihak sekolah, polisi dan pemerintah juga kurang tegas dalam menanggapi tawuran. Pemerintah harus tegas mengatasi masalah tawuran ini tanpa pandang bulu. Siswa yang diketahui tawuran harus dipecat atau dikeluarkan dari sekolah dan mendekam di penjara beberapa hari atau bulan. Itu semua dilakukan agar siswa yang terlibat tawuran merasa menyesal dan tidak mengulanginya lagi

       4

BAB 3  KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan

Faktor yang menyebabkan tawuran remaja tidak lah hanya datang dari individu siswa itu sendiri. Melainkan juga terjadi karena faktor-faktor lain yang datang dari luar individu, diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan. Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kencenderungan untuk melakukan hal-hal diluar dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain Maka inilah peran orangtua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mengingatkan anaknya jika sang anak tiba-tiba melakukan kesalahan. Keteladanan seorang guru juga tidak dapat dilepaskan. Guru sebagai pendidik bisa dijadikan instruktur dalam pendidikan kepribadian para siswa agar menjadi insan yang  lebih baik. Begitupun dalam mencari teman sepermainan. Sang anak haruslah diberikan pengarahan dari orang dewasa agar mampu memilih teman yang baik. Masyarakat sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaanya

3.2 Rekomendasi

1. Membuat dan memfasilitasi ruang-ruang kegiatan yang positif  bagi pelajar
2 Memberikan kebebasan berpendapat dan berekspresi dan tetap adanya kontrol dari pihak-pihak             yang berkaitan khususnya orang-orang terdekat, mencoba lebih terbuka dan mengenali serta memberikan solusi yang positif ketika remaja sedang mengalami emosi.
3.  Perlunya adanya pengawasn yang intensif dari keluarga dan sekolah.
4. Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah agar pelajar sungkan melakukan   tawuran dengan hakekat yang akan merugikan dirisendiri dan lingkungan
5. Perlu ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak sejak dini,


           
                                                                                                                                                        5

Referensi :
http://id.scribd.com/doc/79750668/Aksi-Tawuran
http://kampus.okezone.com/read/2012/10/03/367/698669/redirect































6