Rabu, 02 November 2011

Peran Budaya Daerah Dalam Membentuk Kepribadian

BAB I  PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yangsalingberinteraksi satu dengan yang lainnya. Sebelum membahas peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian, akan lebih baik memahami masing –masing dari setiap pokok materi yaitu Budaya dan Kepribadian.
Kebudayaan atau culture adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan sejarahnya. Para ahli  sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari.
Semua kebudayaan selalu bersifat tertib, indah berfaedah, luhur, memberi rasa damai, senang, bahagia, dan sebagainya. Sifat kebudayaan menjadi tanda dan ukuran tentang rendah-tingginya keadaban dari masing-masing bangsa .
Manusia Sebagai Satu Kepribadian  Mengandung Tiga Unsur :
1. ID, yang merupakan kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak; ID merupakan libido murni.
2. EGO, merupakan bagian satu struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari ID; Sebagai kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi ID dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain.
3. SUPER EGO, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir; Muncul kira-kira umur 5 tahun; ID dan EGO berkembang secara internal dalam diri individu; SUPER EGO terbentuk dari lingkungan eksternal; SUPER EGO merupakan kesatuan standar-standar moral.

Merambahnya budaya asing ke Indonesia melalui sarana multi media massa (elektronik, cetak) serta media dunia maya (internet) sangat mempengaruhi perkembangan budaya Indonesia. Dampak yang ditimbulkan ada yang bersifat positif dan ada yang negatif. Jika kebudayaan asing yang bersifat negatif memasuki sendi-sendi kehidupan bangsa, terutama para generasi muda tanpa diimbangi upaya pelestarian nilai-nilai budaya bangsa dikhawatirkan Bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri sebagai bangsa. betapa pentingnya kita mencintai budaya ini dan mempertahankannya di tengah ”ancaman” budaya barat,
                                                                                                                                                               
1.2. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah lmu Budaya Dasar
2. Sebagai bahan pelajaran saya, dan para pembaca sekalian mengetahui akan peran budaya     dalam membentuk kepribadian yang baik.
3. Memberikan kepada saya untuk mempelajari hal-hal baru dalam menyusun sebuah makalah.
4. Mengetahui Cara Mengatasi permasalahan mengenai kebudayaan.

1.3 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia tentang kebudayaan yang menjadi salah satu faktor dalam membangun kepribadian seseorang. Dikarenakan masyarakat sekarang di kalangan anak kecil, remaja dewasa, maupun orang tua sekarang kurang memperhatikan kebudayaan timur yang menjunjung tinggi nilai kesopan santunan dalam sehari – hari.





BAB II  PERMASALAHAN
Analisis permasalahan peran budaya daerah dalam membentuk kepribadian dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek:

1. Kekuatan (Strength)
·         Karakter nasional menyangkut tentang faktor manusia (masyarakat) dan aspek kualitas yaitu sifat moral serta intelektualisme yang fundamental yang merupakan ciri-ciri khas suatu bangsa. Dari situ,  kita secara awam mengatakan sebagai watak, karakter atau sifat suatu bangsa.
·         Kekayaan budaya Indonesia. Kekuatan seni dan budaya sebagai produk di suatu daerah merupakan inti dari kekuatan bangsa. Pengetahuan dan kepemilikan seni dan budaya mencerminkan sikap kita dalam mengarungi interaksi mengikuti modernisasi dan tata pergaulan antarbangsa
·         Adanya Kekayaan nilai budaya bangsa.
·         Pengamanan dalam kemajuan teknologi semakin baik.

2. Kelemahan (Weakness)
·         Minimnya komunikasi budaya, Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antar suku yang akan berdampak polemik dan ketahanan budaya bangsa.
·         Kurangnya kesadaran masyarakat, Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya daerah sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya daerah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
·         Kurangnya pembelajaran budaya, Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya daerah. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya daerah dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • Pada umumnya generasi generasi muda lebih cepat menerima kebudayaan asing dalam proses akulturasi sedangkan yang tua lebih sukar , ini dikarenakan remaja memiliki sifat yang
labil yang dapat di pengharui oleh dunianya , sedangkan yang tua lebih mengerti bahwa sebuah
kebudayaan merupakan hasil yang diwariskan oleh nenek moyangnya


3. Peluang (Opportunity)
·         Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya daerah agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan..
·         Kemajuan pariwisata, Budaya daerah Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara.
·         Interaksi kebudayaan yang terjadi, baik yang dibawa oleh orang Barat dengan kebudayaannya dan kebudayaan pribumi lebih menunjukkan sifat pleksibel dan adaptatif, senantiasa mampu menerima dan mengolah unsur-unsur Barat(asing) didalam rangka memperkaya kebudayaannya sendiri tanpa harus melenyapkan kepribadian sendiri
·         Dengan energi  dan pengetahuan dalam bidang dan pernyataan untuk memberikan dukungan agar memungkinkan seni praktis di daerah menjadi lebih efektif, suatu program pengembangan yang fleksibel dan inovatif sebagai sebuah pilot project pantas dipertimbangkan. Program seperti ini memerlukan fleksibelitas, masyarakat pengguna yang belajar strategi, menawarkan potensi sebagai panutan untuk dillanjutkan di luar periode dan wilayah dari segla kursus spesifik , dan menggunakan teknologi informasi

4. Tantangan / Hambatan (Threats)
·         Kemajuan Teknologi
·         Masuknya Budaya Asing
·         Perubahan Lingkungan
·         Masih Ada Pembangunan yang Tidak Merata







BAB 3 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan
Kebudayaan secara utuh sebenarnya meliputi pola pikir atau mindset suatu masyarakat
(tentang segala perikehidupannya di masa lampau, masa kini dan masa depan), yang banyak terekspresikan melalui aneka-ragam dan aneka dimensi kesenian. Demikian pula, kesenian merupakan salah satu wadah dominan untuk mengartikulasikan kebudayaan tak berwujud (intangible culture
Di sisi lain kita harus menyadari bahwa kesenian daerah (tradisional) pada dasarnya adalah anonim. Bahkan, lebih jauh lagi ia juga tak bisa dibatasi atas klaim wilayah. Ia menjadi tak terbatasi oleh garis yang pasti (borderless). Untuk itulah, jika kesenian ditempatkan sebagai sarana menciptakan ketahanan budaya suatu bangsa maka persoalan
makna ketahanan budaya tersebut harus disikapi sebagai ketahanan nasional. Globalisasi dalam pengertian mereka, semacam ruang dua kutub mengenai isu identitas budaya, sosial, dan nasional, sedang di sisi lainnya mereka melontarkan ide pemusnahan identitas lokal. Dengan mencermati perkembangan dalam beberapa dekade terakhir ini, tampak jelas adanya upaya para politisi negara-negara Barat, semacam AS berusaha menyeret dunia menuju tatanan tunggal berdasarkan nilai-nilai Barat. Sebagian besar ilmuan bahkan menyebut model globalisasi kultural semacam itu  sebagai imperialisme budaya yang lebih terkesan nyata di lingkungan media massa dan seni. Sebagai contoh, acara-acara televisi, filem, dan musik pop merupakan perangkat utama imperialisme budaya. Dengan demikian, seni bisa menjadi perangkat paling efektif di berbagai bidang yang bisa membantu para perancang globalisasi kultural merealisasikan ambisinya. Dunia saat ini memerlukan hubungan kerjasama yang positif sekaligus menerima
beragam pluralitas yang ada.
Masyarakat global mesti bisa memandang dunia sebagai satu kesatuan di tengah berbagai perbedaan yang ada. Karena itu, kita mesti memiliki visi baru mengenai hubungan dan kerjasama regional dan internasional. Sehingga dunia terus berjalan dan bisa diminimalisir dari segala bentuk ketegangan, konflik, intervensi dan hegemoni
kekuatan adidaya. Tentu globalisasi, selain harus kita waspadai, juga harus kita lihat sebagai kesempatan-
kesempatan baru. Kita harus proaktif di dalamnya. Disitu kita harus “go global” dengan local specifics Indonesia, sehingga Indonesia lebih dikenal sebagai aktor tangguh dalam proses globalisasi, baik dari aspek budaya maupun dari aspek keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh dari perdakembangan kesenian dan kebudayaan Indonesia.



2. Rekomendasi
·         Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan
di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.

·           Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

·           Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya local.

·           Lebih mendorong kita untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan dan pelestariannya.

·           Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan
dan solidaritas yang tinggi.

·         Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah dan terus di kembangkan
oleh masyarakat Indonesia.

·           Mengusahakan agar semua orang mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar